JAMBI - Jembatan darurat kerangka baja portabel (Bailey) yang dibentangkan di badan jalan lintas Sumatra yang Minggu pekan lalu amblas di KM 58, Kecamatan Jujuhan Kabupaten Bungo, perbatasan Jambi - Sumbar, Rabu siang (12/3), mulai terbuka untuk dilintasi kendaraan kecil maupun mobil angkutan barang bertonase terbatas.
Kasat Lantas Polres Bungo Ajun Komisaris Polisi Edo Damara Yudha membenarkan itu. Dikatakan, setelah dilakukan uji kelaikan, jembatan darurat dengan lebar 4, 5 meter itu sudah bisa dilintasi kendaraan dari arah Kota Bungo (Jambi) menuju Kabupaten Dharmasraya (Sumbat) maupun sebaliknya.
Dijelaskan, sesuai dengan kesepakatan bersama dari Kapolres Bungo, Balai Pelaksanaan Jalan Nasional (BPJN), Balai Pengelola Transportasi Darat (BPD) wilayah Jambi, dan Bupati Bungo, jembatan darurat sepanjang 30 meter berlantai pelat baja, hanya boleh dilalui oleh kendaraan dengan tonase total di bawah 20 ton.
Untuk kendaraan angkutan barang, ketika hendak melintasi jembatan sang sopir diwajibkan untuk menunjukkan tanda bukti dari Unit Pelaksana Penimbangan Kendaraan Bermotor (UPPKB), yang menyatakan berat kendaraan tersebut, plus muatannya di bawah 20 ton.
Lantaran lebar jembatan darurat yang sempit, polisi lalu lintas setempat menerapkan sistem buka tutup.
“Alhamdulillah arus kendaraan mulai terbuka. Hari ini ramai dan lancar. Bagi kendaraan yang di atas 20 ton, kita suruh putar arah, dan disarankan melalui jalur alternatif yang memungkinkan. Yaitu melalui jalan Solok Selatan-Kerinci, ” jelas Edo Damara Yudha.(sp)