JAMBI – Sejatinya, semua insan kepolisian di Kabupaten Sarolangun, Provinsi Jambi, harus mampu dan terus membuka iri dan tidak alergi dengan kritikan. Baik yang diterima langsung dari masyarakat maupun yang diuntaikan warga melalui media sosial (medsos).
Kepala Polres Sarolangun Ajun Komisaris Besar Budi Prasetya menegaskan sikap tersebut ke hadapan puluhan wartawan plus pegiat medsos pada diskusi bertajuk “Polri dan Media Bersinergi Bangun Keterbukaan Informasi Menuju Indonesia Emas 2045”, Sabtu petang di Kota Sarolangun.
“Setiap kritikan, mau pedas atau kurang pedas. Sesuai fakta ataupun tidak, mesti diterima dengan lapang dada. Bukan dengan emosi. Kritik dari masyarakat, sejatinya adalah wujud besar kepedulian dan harapan masyarakat terhadap kehadiran polisi. kepada polisi. Jadikan kritikan sebagai pijakan kuat bagi saya dan teman-teman polri di sini untuk berupaya bekerja lebih baik, sesuai yang diharapkan masyarakat, ” beber Budi Prasetya.
Budi menyadari, pada era media sosial dan teknologi informasi yang kian canggih, banyak peristiwa cepat diketahui oleh publik. Kemudian beragam peristiwa yang dinilai menarik dan penting oleh publik tersebut disebar melalui medsos.
“Saya berharap, yang bermunculan itu praktik-praktik . Namun bilapun ada yang kurang atau tidak baik menurut masyarakat, akan kita perbaiki dan benahi sesuai aturan, ” kata Budi.
Sebelum waktu berbuka bersama dengan wartawan masuk, Budi menyatakan, ia berharap para personel di komando terdepan – Bhayangkara Pembina Keamanan dan Ketertiban Masyarakat (BKTM) – yang tersebar di berbagai pelosok desa di Kabupaten Sarolangun, mampu menjadi polisi terbaik, dicintai dan kehadirannya dibutuhkan masyarakat banyak.(IS/sp)